SISTEM EKSKRESI & OSMOREGULASI HEWAN PIPIH RATUSAN NYAWA
Hai Brilian!π Apa kamu tahu yang dimaksud dengan sistem ekskresi dan osmoregulasi? Kalau kamu masih bingung coba bayangkan analogi dibawah ini!
Pernahkah kamu melihat kaca yang berembun ketika kamu menghembuskan nafas? Kenapa bisa seperti itu ya?
Sebenarnya embun yang keluar itu adalah karbon dioksida (CO2) dan uap air (H2O). Proses ini menandakan fungsi sistem ekskresi pada tubuh kamu sedang bekerja. Zat yang keluar tersebut sudah tidak dibutuhkan oleh tubuh, alias hanya berisi sampah dari hasil metabolisme tubuh kamu. Contoh lain dari hasil ekskresi adalah urea, racun, dan lainnya.
Selanjutnya kita bahas osmoregulasi. Osmoregulasi diartikan sebagai proses mengatur konsentrasi cairan dan menyeimbangkan pemasukan serta pengeluaran cairan tubuh oleh sel atau organisme hidup.
Bukan hanya manusia saja lho yang melakukan sistem ekskresi dan osmoregulasi, ternyata hewan juga melakukan hal yang sama, namun ada sedikit perbedaan pada hewan khususnya invertebrata atau yang disebut dengan hewan tanpa tulang belakang, kenapa bisa beda ya?
Karena invertebrata memiliki sistem ekskresi yang lebih sederhana. Salah satu contoh hewan invertebrata yang akan kita bahas sistem ekskresi dan osmoregulasinya adalah cacing yang hidupnya di perairan seperti sungai dan kolam. Kira-kira jenis cacing apa ya? Ya, betul cacing pipih (Planaria sp.)
Organ ekskresi dan osmoregulasi pada cacing pipih adalah protonefridium. Protonefridium ini berupa kumpulan jaringan mirip pipa yang bercabang-cabang. Jaringan mirip pipa tersebut dinamakan nefridiofor. Ujung dari nefridiofor disebut sel api atau flame cell. Tahu engga kenapa disebut sel api? Bukan berarti dia punya keahlian bisa mengeluarkan api yaπ
Jadi, disebut sel api karena dia memiliki silia (alat bantu pergerakan) yang bergerak layaknya api. Proses ekskresi pada cacing pipih diawali dengan gerakan silia yang mengakibatkan cairan tubuh seperti air, ion Na, K, N, dan urea masuk melalui celah sel api. Cairan tubuh tersebut kemudian disaring di sel api, kemudian masuk ke dalam tubulus, tempat sel api melekat.
Pada tubulus, terjadi proses penyerapan cairan tubuh dan zat sisa metabolisme seperti air dan NH4. Cairan tubuh seperti ion Na, K, N, dan air akan diedarkan kembali bersama hemolimfa, sedangkan zat sisa metabolisme dikeluarkan melalui nefridiofor. Untuk lebih jelasnya, lihat gambar di bawah ini!
Gimana Brilian? sampai di sini sudah paham dong mengenai materi sistem ekskresi pada cacing pipih. Semoga materinya bermanfaat ya.π✨
Sumber :
Ruangguru.com:https : //www.ruangguru.com/blog/biologi-kelas-11-proses-ekskresi-pada belalang-dan-cacing
Pahamify.com : https://pahamify.com/blog/materi-sistem-ekskresi-pada-manusia-kelas-11/
mantap broooππ
BalasHapus